PENANAMAN JIWA KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENINGKATKAN MINAT
BERWIRAUSAHA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN
MAKE A MATCH KELAS
X SMK NEGERI 2 KOTA TEBING TINGGI TAHUN
PELAJARAN 2010/2011.
PENDAHULUAN
Dari hasil observasi dan selama
mengajar di kelas, peneliti mendapatkan siswa
kelas X Teknik Komputer Jaringan 2 SMK Negeri 2 Tebing Tinggi kesulitan
dalam menjawab pertanyaan secara lisan dan tulisan menghubungkan materi yang
disampaikan dalam kaitannya dengan
kehidupan sehari-hari. Salah satu materi yang yang dirasa sulit oleh siswa
yaitu teori mengenai karekteristik (jiwa) kewirausahaan , sebagian siswa tidak
dapat mengartikan bagaimana sebenarnya karekteristik (jiwa) wirausaha berkaitan
dengan minat berwirausaha. Sebagian siswa kurang memiliki mimpi yang tinggi,percaya diri (self
confidence),pengambil Risiko,kepemimpinan,kerja keras,kreatif dan
inovatif,suka tantangan dalam dirinya. Oleh sebab itu peneliti ingin
menanamkan jiwa kewirausahaan kepada peserta didik melalui tes teori, dengan metode pembelajaran make a
match tes praktek dan angket.Diharapkan melalui motode kooperatif make a match siswa dapat bekerja sama menyelesaikan
suatu masalah dalam pembelajaran dan
memiliki minat dalam berwirausaha.
Dari lampiran hasil
angket minat berwirausaha yang peneliti sebar siswa secara klasikal 43,75 %
siswa kurang berminat berwirausaha. Sedangkan hasil pembelajaran dengan secara
klasikal rata-rata 65,76 ( tidak tuntas),
dengan nilai terendah 30 ( tidak tuntas). Selain dalam pembelajaran, penanaman
jiwa kewirausahaan dilakukan dengan praktek lapangan.
Model
pembelajaran kooperatif didasarkan atas falsafah homo homini socius, falsafah
ini menekankan bahwa manusia adalah mahluk sosial (Lie, 2003:27).Berarti
manusia hidup saling ketergantungan.Sedangkan menurut Ibrahim (2000:2) Model
pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang membantu siswa
mempelajari isi akademik dan hubungan sosial. Ciri khusus pembelajaran
kooperatif mencakup lima unsur yang harus diterapkan, yang meliputi; saling
ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan, tatap muka, komunikasi
antar anggota dan evaluasi proses kelompok (Lie, 2003:30).
Pembelajaran
terpusat pada guru sampai saat ini masih menemukan beberapa kelemahan.
Kelemahan tersebut dapat dilihat pada saat berlangsungnya proses pembelajaran
di kelas, interaksi aktif antara siswa dengan guru atau siswa dengan siswa
jarang terjadi. Siswa kurang terampil menjawab pertanyaan atau bertanya tentang
konsep yang diajarkan.Siswa kurang bisa bekerja dalam kelompok diskusi dan
pemecahan masalah yang diberikan.Mereka cenderung belajar
sendiri-sendiri.Pengetahuan yang didapat bukan dibangun sendiri secara bertahap
oleh siswa atas dasar pemahaman sendiri.Karena siswa jarang menemukan jawaban
atas permasalahan atau konsep yang dipelajari.
Untuk memperbaiki hal tersebut perlu
disusun suatu pendekatan dalam pembelajaran yang lebih komprehensip dan dapat
menghubungkan materi teori dengan kenyataan yang ada di lingkungan sekitarnya.
Atas dasar itulah peneliti mencoba mengembangkan pendekatan kooperatif dalam
pembelajaran dengan metode make a match. Selain memiliki nilai falsafah
homo homini socius, Salah satu ragam metode dengan model pembelajaran cooperative yang menarik bagi pembelejaran bagi peneliti
adalah metode make a match.
Metode make a match atau mencari pasangan ini dikembangkan oleh Lorna Curran.
Salah satu keunggulan tehnik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar
mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan.
Adapun tujuan dari penelitian ini
adalah untukmenanamkan jiwa
kewirausahaan dalam meningkatkan minat berwirausaha siswa kelas X SMK Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun
Ajaran 2010/2011 melalui pembelajaran make a match. Peneliti hanya membatasi
pada siswa kelas XTeknik Komputer Jaringan 2
sebanyak 32 orang siswa yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 16
siswa perempuan.
Peneliti berharap agar temuan
penelitian ini memberikan inspirasi kepada guru-guru kewirausahaan lainnya,
terutama guru-guru di SMKN 2 ,untuk memperbaiki praktek pembelajaran,serta
memotivasi untuk melaksanakan PTK lainnya.
KAJIAN PUSTAKA
Model pembelajaran cooperative yang menarik bagi pembelejaran bagi peneliti
adalah metode make a match.
Metode make a match atau mencari pasangan ini dikembangkan oleh Lorna Curran.
Salah satu keunggulan tehnik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar
mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan.
Dalam kurikulum SMK terdapat mata pelajaran kewirausahaan
bertujuan agar peserta didik dapat mengaktualisasikan diri dalam perilaku
wirausaha.Isi mata
pelajaran kewirausahaan
difokuskan pada perilaku wirausaha sebagai fenomena empiris yang terjadi di lingkungan
peserta didik.Berkaitan dengan hal tersebut, peserta didik dituntut lebih aktif
untuk mempelajari peristiwa-peristiwa ekonomi yang terjadi di lingkungannya.
Permen nomor 23 tahun
2006 tentang standar kompetensi lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan
menengah, sekolah menengah kejuruan
(SMK) untuk mata pelajaran kewirausahaan SMK meliputi :
1. Mampu mengidentifikasi kegiatan dan peluang usaha dalam kehidupan
sehari-hari, terutama yang terjadi di lingkungan masyarakatnya
2. Menerapkan sikap dan perilaku wirausaha dalam
kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakatnya
3. Memahami sendi-sendi kepemimpinan dan mampu
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari serta menerapkan perilaku kerja
prestatif dalam kehidupannya
4. Mampu merencanakan sekaligus mengelola usaha
kecil/mikro dalam bidangnya.
Berdasarkan
uraian diatas standar kompetensi tamatan SMK
harus mampu melihat peluang usaha , menerapkan sikap dan perilaku
wiausaha,memahami makna kepemimpinan dalam kehidupan sehari-hari dan yang
terjadi di sekolah maupun lingkungan masyarakat serta mampu merencanakan dan
mengelola usaha kecil/mikro dalam bidangnya. Guru dalam pembelajaran dapat
menanamkan makna jiwa kewirausahaan pada peserta didiknya. Dalam pembelajaran ini
siswa dituntut untuk bisa menjadi dirinya sendiri berjiwa seorang
pemimpin.Siswa SMK dituntut memiliki keterampilan dibidangnya yang nantinya
menjadi sumber daya manusia yang kompeten di bidang keahliannya.Bekerja atas
jurusan dan kompetensi yang dimilikinya.Atas keahlian yang dimilikinya
diharapkan siswa SMK bisa membuka lapangan kerja sendiri dan dapat menampung
tenaga kerja tidak terdidik di lingkungan tempat tinggalnya. Tidak itu saja,
jiwa wirausaha harus ditanamkan pada diri setiap siswa karena mereka harus bisa
bekerja di perusahaan terkenal secara Nasional dan Internasional yang ada di
daerahnya, diseluruh Indonesia dan juga bekerja di luar negeri.
Pendidikan
kewirausahaan (Inpres No. 4 tahun
1995).Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan.Kewirausahaan adalah semangat,
sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan
yang mengarah kepada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja,
teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan
pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar
Dalam program 100 hari Mendiknas (
menteri pendidikan nasional, Bimtek KTSP SMK 4-8 Nov 2009, Dinas Pendidikan
Prov. SUMUT) diantaranya pengembangan Entrepreneurship.
Ada upaya untuk meningkatkan metode pembelajaran dan menanamkan
entrepreneurship di kalangan pelajar,khususnya sekolah menengah kejuruan,dimana
sekolah menengah kejuruan diharapkan dapat menghasilkan kualitas siswa yang
kreatif,inovatif,berpikir kritis dan berjiwa kewirausahaan (entrepreneurship).Guru juga harus
memahami metode-metode apa yang dapat digunakan dalam pembelajaran kepada
peserta didik. Siswa SMK harus mampu bekerja di bidangnya dapat mengembangkan
ilmu kejuruan yang dipelajarinya bekerja secara mandiri.
John Kao dalam Sudjana (2004:131)menyebutkan bahwa
“Kewirausahaan adalah sikap dan perilaku wirausaha”. Wirausaha ialah orang yang
inovatif, antisipatif, inisiatif, pengambil risiko dan berorientasi laba.Siswa
yang inovatif, antisipatif, inisiatif, berani mengambil resiko dalam bidang
kejuruannya orientasinya ke laba. Karena orang yang menginginkan keuntungan
dalam usahanya dapat menjamin kemakmuran dalam hidupnya,kehiduppannya lebih
mapan dan layak dibandingkan dengan orang lain.
Peter F. Drucker dalam Kasmir (2009: 17) mengatakan bahwa
kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda.
Sementara Zimmerer dalam Kasmir
(2009: 17) mengartikan kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas
dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki
kehidupan (usaha).
Menurut Kasmir (2009:18)
menyimpulkan bahwa kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam hal menciptakan
kegiatan usaha.Wirausaha adalah seorang yang memiliki kemampuan yang kreatif
dan inovatif dalam menemukan dan menciptakan berbagai ide.
Berdasarkan uraian diatas,dapat
diambil kesimpulan bahwa kewirausahaan adalah suatu sikap dan perilaku kreatif
dan inovatif seseorang dalam menggunakan
ide-ide untuk menciptakan kegiatan usaha atau peluang usaha guna menghasilkan
keuntungan dan laba. Sedangkan wirausaha adalah orang yang mempunyai kemampuan
kreatif dan inovatif untuk dapat memanfaatkan ide-ide dalam menghasilkan laba atau keuntungan.
Keberhasilan seseorang tidak hanya didukung oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard
skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft
skill). Bagaimana mempengaruhi orang lain agar mau bekerja sesuai dengan
keingin kita. Kemauan yang lahir dari dalam diri kita akan berpengaruh terhadap
apa yang kita inginkan sebenarnya. Kesuksesan seseorang sangat berpengaruh
terdapat kemauaan dan tindakan yang ada pada diri orang tersebut.Hanya saja
kita tidak tahu bagaimana mengolah jiwa dan kualitas diri kita.
Peggy A Lambing & Charles R
Kuehl dalam (Hendro dan Chandra, 2006) menyatakan bahwa setiap wirausahawan (entrepreneur)
yang sukses memiliki empat unsur pokok, yaitu:
a.
Kemampuan (hubungannya dengan IQ dan
skill)
b. Keberanian (hubungannya dengan Emotional Quotient dan
mental)
c.
Keteguhan hati (hubungannya dengan
motivasi diri)
d. Kreatifitas yang memerlukan sebuah inspirasi sebagai cikal
bakal ide untuk menemukan peluang berdasarkan intuisi (hubungannya dengan (experience).
Meredith et al.. (2002),
mengemukakan nilai hakiki penting dari wirausaha adalah:(1) Percaya diri (self confidence),(2)
Berorientasi tugas dan hasil, (3) Keberanian mengambil risiko,(4)Kempemimpinan,
(5) Berorientasi ke masa depan,(6)
Keorisinilan : Kreativitas dan Inovasi.
Menurut
Suryana (2003) bahwa orang-orang yang memiliki jiwa dan sikap kewirausahaan yaitu : (a) Percaya diri
(yakin, optimis dan penuh komitmen), (b) Berinisiatif (energik dan percaya
diri), (c) Memiliki motif berprestasi (berorientasi hasil dan berwawasan ke
depan), (d) Memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil berbeda dan berani
mengambil resikodengan penuh perhitungan), (e) Suka tantangan
Sedangkan menurut Alma (2003)jalan menuju wirausaha sukses
adalah : mau kerjakeras, bekerjasama, penampilan yang baik, yakin, pandai
membuat keputusan, mau menambah ilmu pengetahuan, ambisi untuk maju, pandai berkomunikasi.
Menurut Bygrave dalam Ating (2004:
19) karekteristik kewirausahaan di kenal dengan 10 D diantanya: Dream,
Decisivenes, Doers, Determination, Dedication, Devotion, Details, Destiny,
Dollar, Distribute.
Menurut (Kasmir 20109: 27 – 28) Ciri-ciri wirausaha yang
berhasil diantaranya :Memiliki visi dan tujuan yang jelas, Inisiatif dan selalu proaktif, Berorientasi pada prestasi, Berani mengambil risiko, Kerja keras, Bertanggungjawab terhadap segala aktifitas yang dijalankannya, Komitmen pada berbagai pihak, Mengembangkan
dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak.
Dari
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jiwa kewirausahaan yang dimiliki oleh
seorang wirausaha diantaranya:
a. Memiliki mimpi
Seorang
wirausaha berani bermimpi. Untuk mewujudkan mimpinyaia harus berusaha dan
belajar agar mimpi tersebut dapat di wujudkan. Tidak hanya terbuai dalam mimpi
itu sehingga tidak ada tindakan yang membuat wirausha tersebut berubah.
b. Percaya diri (self confidence)
Sikap percaya diri yang dimiliki seseorang sangat berpengaruh pada
kemandirian,disiplin dan keberanian seseorang dalam berwirausaha.
c.
Pengambil Risiko
Segala keputusan yang telah
direncanakan sebelumnya akan berdampak pada resiko kerugian dan keuntungan yang
maksimal. Seorang wiausaha tidak akan pernah takut terhadap resiko kegagalan
yang didapatnya. Ia akan terus memaksimalkan kemampuan yang ada pada dirinya.
Segala sesuatu itu harus dicoba sehingga kita akan mengetahui kelemahan dari
usaha yang kita jalankan
d. Kepemimpinan
Dalam Laurence D.A (2004: 3)
kepemiminan dan identitas bertemu secara langsung.Identitas itu merupakan hasil
pengintergrasian dari kemampuan-kemampuan khusus mental, fisik maupun
emosi.Berani dalam bertindak dan bersikap. Berorentasi ke masa depan Seorang
pemimpin itu harus jujur,kimitmen tinggi dengan keputusannya.
e. Kerja keras
Seorang yang memilki jiwa wirausaha tidak pernah puas dengan
keberhasilan yang didapatnya.Ia akan terus mencoba dan mencoba. Uang
bukan target utama untuk mencapai kekayaan. Tetapi,uang merupakan ukuran
kesuksesan. Dia beramsumsi jika berhasil dalam bisnisnya maka ia pantas
mendapat laba,bonus atau hadiah
f. Kreatif dan inovatif
Seorang wirausaha bukan lahir begitu
saja. Melainkan bagaimana ia mengaplikasikan jiwa kewirausahaannnya melalui
sikap dan perilaku yang kreatif dan inovatif untuk melakukan suatu kegiatan.
Dalam mendukung Pengembangan Ekonomi Kreatif (PEK) tahun 2010-2014, yakni
pengembangan kegiatan ekonomi berdasarkan pada kreativitas, keterampilan, dan
bakat individu untuk menciptakan daya kreasi dan daya cipta individu yang
bernilai ekonomis dan berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat Indonesia.
g. Suka tantangan.
Orang yang yakin dengan kemampuan
yang dimilikinya biasanya suka dengan tantangan yang membuat dia lebih unggul
dari orang lainya.
Minat adalah suatu dorongan dalam diri individu yang
menyebabkan terikatnya perhatian individu tersebut pada obyek tertentu.
(Indryati,2003:62). Oleh sebab itu jiwa kewirausahaan di dalam dalamdiri
sesorang harus ada dorongan dalam dirinya sendiri.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau disebut
(Classroom Action Research
(CAR) berlangsung selama dua siklus.Dilaksanakan di SMK Negeri 2 Tebing Tinggi
untuk mata pelajaran kewirausahaan. Sebagai subjek dalam penelitian adalah
kelas XTeknik komputer & jaringan 2
tahun pelajaran 2010 – 2011
dengan jumlah siswa 32 orang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 16 siswa
perempuan dimana siswa di kelas ini hetorogen di lihat dari kemampuan, latar
belakang sosial, ekonomi dan budaya.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan april
dan mei tahun pelajaran 2010/2011. SMK Negeri 2 Tebing Tinggi terletak di jalan
Gunung Leuser, yang merupakan sekolah Rintisan Bertaraf Internasional (RSBI).
Jumlah kelas sebanyak 25 kelas.
Langkah-langkahtindakan yang akan
dilaksanakan pada setiap siklus dengan prosedur. Perencanaan
(planning),Pelaksanaan tindakan (action), Observasi (observation), Refleksi (
reflection)( Suharsimi Arikunto, 2009-
16 ).
Pada tiap-tiap siklus, Kegiatan yang
dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan proses pembelajaran sesuai
dengan RPP yang telah dirangcang yaitu:
-
Menampilkan gambar wirausaha yang
sukses di bidangnya untuk membangkitkan semangat dan motivasi siswa
-
Guru menjelaskan kompetensi yang
ingin di capai dan langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah serta memotivasi
siswa untuk terlibat dalam aktivitas pembelajaran yang akan dipilih.
-
Guru membuat kelompok kecil dengan
mengarahkan kepada siswa untuk
berdiskusi
-
Guru membagikan kartu soal dan kartu
jawaban kepada sebagian siswa, siswa yang lain mendengarkan soal dan jawaban yang dibacakan.
-
Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk memikirkan soal dan jawaban yang dipegangnya.
-
Guru memperhatikan setiap siswa untuk mencari
pasangan kartu yang cocok dengan kartunya.
-
Guru menghitung waktu yang
ditentukan kepada setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas
waktu diberi poin.
-
Setelah satu babak, guru mengocok
lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian
seterusnya.
-
Siswa juga bisa bergabung dengan 2
atau 3 siswa lainnya yang memegang kartu yang cocok.
- Guru bersama-sama dengan siswa
membuat kesimpulan terhadap materi pelajaran.
Peneliti menetapkan beberapa
kriteria sebagai indikator keberhasilan penetapan pembelajaran make a match :
(1) mencocokan soal dan jawaban, (2) kecepatan waktu mencocokan soal dan
jawaban , (3) menjawab pertanyaan, (4) mengambil kesimpulan. Penelitian dikatakan
meningkat manakala rata-rata dari semua aspek mencapai minimal 70 %.Untuk
penguasaan materi karekteristik jiwa kewirausahaan, peneliti menetapkan
kriterianya berdasarkan hasil belajar kewirausahaan yang diukur 2 X dalam
setiap siklus,yaitu pada setiap 2 X pertemuan. Pembelajaran dikatakan meningkat
dalam jiwa kewirausahaan manakala sedikitnya 70 % siswa memperoleh nilai 70.
Selain indikator keberhasilan di
atas, untuk mengukur minat berwirausaha juga dilakukan pengukuran dengan
menggunakan angket, di dalamnya terdapat indikator keberhasilan yang
berhubungan dengan jiwa kewirausahaan diantaranya : (1) memiliki mimpi, (2)
percaya diri, (3) pengambilan resiko, (4) kepemimpinan, (5) kerja keras, (6)
kreatif dan inovatif, (7) suka tantangan. Adapun skor dari minat wirausaha
siswa dapat peneliti tentukan ke dalam 4 (empat)interval, dengan cara
pengaturan menurut Anas Sudijono (1992:50) :Rumus Total Range ( R ) = H – L + 1
Kategori skor di golongkan ke dalam:
1. Siswa tidak berminat berwirausaha
2. Minat siswa untuk berwirausaha
kurang
3. Minat siswa untuk berwirausaha cukup
4. Minat siswa untuk berwirausaha besar
5. Minat siswa untuk berwirausaha
sangat besar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar