Rabu, 22 Januari 2014

Manajemen Sumberdaya Manusia



A. Pengertian

Keberhasilan suatu organisasi bukan hanya ditentukan oleh sumber daya alam saja, tetapi lebih ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang berperan merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan organisasi yang bersangkutan.
Manajemen sdm merupakan kombinasi dari 2 hal, yaitu :
  • People minded
  • Production minded
 Manajemen sumber daya manusia adalah seni dan ilmu pengadaan, pengembangan dan pemanfaatan sumber daya manusia sehingga tujuan organisasi direalisir secara daya guna dan adanya kegairahan kerja dari semua tenaga kerja.
Manpower management, berkaitan dengan prosedur di mana sumber daya manusia diorganisir dan diarahkan dalam usaha mencapai tujuan organisasi, individu dan masyarakat.
Sasaran utamanya adalah penggunaan dan pengalokasian sumber daya manusia sebaik mungkin.


B. Manfaat Manajemen SDM

Sebagai pedoman prinsip-prinsip atau kebenaran dalam kehidupan nyata perusahaan untuk mencapai hasil tertentu.

C. Sasaran Manajemen SDM

Sasarannya yaitu mewujudkan satuan kerja yang efektif dan efisien, yang dapat terwujud bila para manajer di dalam organisasi tidak mengabaikan fungsi-fungsi personalia.

D. Lingkup Manajemen SDM

Ada 3 bagian utama manajemen sdm, yaitu :
  1. Evaluation
Menilai tenaga kerja yang tersedia dari berbagai sumber untuk memenuhi kebutuhan perusahaan.
  1. Motivation
Usaha-usaha memotivasi tenaga kerja
  1. Modification of human resources.
Usaha-usaha mengubah tenaga kerja menjadi lebih terampil.

Ada 3 aspek utama dalam manajemen SDM, yaitu :
1.      Pengadaan sumber daya manusia
2.      Pengembangan sumber daya manusia
3.      Pemanfaatan sumber daya manusia

E. Pengadaan SDM

Adalah menyediakan tenaga kerja yang dibutuhkan suatu organisasi secara kuantitatif maupun kualitatif. Secara kuantitatif ditentukan melalui analisa beban kerja dan analisis angkatan kerja. Sedangkan secara kualitatif ditentukan melalui analisa jabatan dan spesifikasi jabatan.

Pengadaan SDM mencakup kegiatan :
  • Menyusun program penarikan SDM
  • Seleksi SDM
  • Penempatan SDM
 Sebelum menarik pegawai, terlebih dahulu direncanakan analisis jabatan atau kualifikasi pegawai yang akan ditarik.

Penarikan tenaga kerja dimaksudkan memanggil para pelamar untuk mengisi jabatan yang lowong dalam suatu organisasi melalui berbagai sumber tenaga kerja, seperti : iklan, kantor penempatan tenaga kerja, lembaga pendidikan, serikat karyawan, kenalan atau keluarga karyawan.

Pelamar yang tepat adalah pelamar yang mampu bekerja sesuai dengan kualifikasi pekerjaan yang dibutuhkan.
Proses seleksi mencakup :
1.      Wawancara pendahuluan
2.      Pengisian formulir lamaran
3.      Pemeriksaan referensi
4.      Test psikologi
5.      Wawancara
6.      Pemeriksaan kesehatan
7.      Persetujuan atasan langsung

Penempatan kerja berarti pelamar diputuskan untuk memegang suatu jabatan dalam organisasi dengan melalui proses orientasi (pengenalan dengan tempat kerja yang baru)

Seleksi dan penempatan tenaga kerja yang tepat akan membawa dampak positif bagi organisasi.
Sebaliknya bila salah seleksi dan penempatan akan berdampak timbulnya :
  • keresahan tenaga kerja,
  • turunnya semangat dan kegairahan kerja,
  • turunnya produktifitas,
  • kekeliruan dalam pelaksanaan tugas, dan
  • tanggung jawab yang kurang.

Formulir isian untuk calon pegawai memuat keterangan berikut ini :
a)     Keterangan pengenal (nama, alamat, no telpon dll)
b)     Keterangan perorangan (kawin/belum, umur, tanggungan, jml saudara, tempat dan alamat ortu)
c)      Keterangan fisik (tinggi, berat, kesehatan, cacat dsb.)
d)     Pendidikan
e)      Pengalaman
f)       Keterangan lain (hobby, keanggotaan dlm organisasi, pengalaman dll)

Test psykhologi dimaksudkan untuk mengukur kualifikasi calon pegawai. Materi test psykhologi dapat digolongkan dalam 5 golongan besar, yaitu :
a)     Achievements tests
           Untuk mengukur apa yang dapat dilakukan oleh seorang pelamar pada saat ia melamar.
b)     Aptitude tests
           Untuk mengukur kesanggupan atau bakat seorang calon pegawai.
c)      Inteligence test
           Untuk mengukur aspek-aspek inteligensia seseorang.
d)     Interest tests
           Untuk menentukan aktivitas mana yang paling menarik perhatian seorang calon pegawai.
e)      Personality tests
           Untuk menentukan sifat kepribadian seorang calon pegawai.

F. Pengembangan Sumberdaya Manusia

 Suatu organisasi hanya dapat berkembang dan hidup terus bila organisasi selalu tanggap terhadap perubahan lingkungan, teknologi dan ilmu pengetahuan. Tantangan dan kesempatan bagi suatu organisasi begitu rumit, sehingga perusahaan harus selalu dapat menyesuaikan tenaga kerjanya dari segi kualitatif terhadap perubahan tersebut. Caranya dengan membekali tenaga kerjanya dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan melalui program pengembangan tenaga kerja.

Pengembangan tenaga kerja adalah program yang khusus dirancang oleh suatu organisasi dengan tujuan membantu karyawan dalam meningkatkan kemampuan, pengetahuan dan memperbaiki sikapnya.

Berbagai aktivitas yang dapat dilakukan oleh suatu organisasi untuk pengembangan tenaga kerja antara lain :
a)     Latihan/pendidikan
Latihan bagi pegawai sesuai bidang tugas yang diemban sangat penting dalam rangka meningkatkan kemampuan kerja pegawai. Oleh karena itu latihan harus diselenggarakan secara berkala.
Ada 7 pokok agar pelaksanaan latihan dapat berhasil yaitu :
·         Tujuan latihan harus disesuaikan kebutuhan perusahaan
·         Materi latihan harus relevan dengan tujuan latihan
·         Jadwal disusun sehingga kondusif bagi pelatih dan peserta
·         Lokasi latihan dapat memberikan kegairahan dalam latihan
·         Kualitas dan kuantitas peserta harus ideal
·         Kualifikasi pelatih harus sesuai
·         Metode latihan harus disesuaikan dengan peserta dan materi.
b)     Rotasi jabatan
Dengan rotasi jabatan seseorang karyawan ditugaskan memegang jabatan yang berbeda dari satu waktu ke waktu yang lain, selain agar karyawan memahami pelaksanaan berbagai tugas, juga agar ia memperoleh pengetahuan yang lebih luas mengenai berbagai jabatan.
Hal penting yang harus diperhatikan adalah pejabat yang dimutasikan harus mempunyai pengalaman yang memungkinkannya mengerti dasar-dasar pekerjaan baru.
c)      Delegasi tugas
Dengan delegasi kewenangan dari atasan kepada bawahan akan meningkatkan efektifitas atasan/manajer.
Agar delegasi berlangsung efektif, maka hal-hal yang harus diperhatikan adalah :
·         Unsur-unsur delegasi harus lengkap dan jelas (tugas, wewenang, tanggungjawab)
·         Delegasi diberikan pada orang yang tepat
·         Delegasi harus dibarengi dengan peralatan, waktu, biaya yang diperlukan
·         Delegasi harus disertai pemberian motivasi
d)     Promosi jabatan
Promosi adalah kegiatan pemindahan karyawan dari satu jabatan ke jabatan yang lebih tinggi.
Promosi dilakukan bila pada tingkatan sebelumnya ia telah menunjukkan prestasi yang optimal, dan perlu diserahi tugas, kekuasaan dan tanggung jawab yang lebih besar.
 e)      Pemindahan
Pemindahan adalah kegiatan mengganti jabatan karyawan yang setingkat. Dari segi tujuan maka pemindahan pegawai dibedakan atas 5 macam :
·         Production transfer
·         Replacement transfer
·         Versatility transfer
·         Shift transfer
·         Remedial transfer
f)       Konseling
Manajer harus berperan sebagai konselor yang dapat memberikan masukan/nasihat agar karyawan bawahannya dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Manajer harus empati, mempertimbangkan karyawan yang bersangkutan demi perkembangan karyawan di masa yang akan dating.
g)      Penugasan dalam keanggotaan sesuatu panitia
Perusahaan ada kalanya menyelenggarakan suatu kegiatan khusus yang membutuhkan peran serta karyawan dalam kepanitiaan. Pemberian tugas dalam keanggotaan/kepengurusan panitia merupakan ujud kepercayaan pimpinan kepada bawahan yang ditunjuk.
h)     Konferensi
Ikut serta dalam suatu konferensi bagi seseorang akan banyak memberi pengalaman, pengetahuan dalam berbagai bidang serta dapat menambah keterampilan. Cara menyelenggarakan konferensi, proses rapat, cara diskusi dan pengambilan berbagai keputusan memberikan tambahan pengalaman bagi setiap peserta konferensi.

G. Pemanfaatan Sumber Daya Manusia

Pemanfaatan sumber daya manusia adalah proses kegiatan pimpinan yang bermaksud mempekerjakan pegawai yang memberi prestasi cukup dan tidak mempekerjakan pegawai yang tidak bermanfaat. Pegawai yang tidak bermanfaat dimotivasi, dididik, atau dapat juga diberhentikan atau dipensiunkan.

Umumnya pada penerimaan pegawai baru, diberikan masa percobaan 3 bulan. Bila selama masa percobaan pegawai tersebut dianggap mampu dan memenuhi syarat menjadi pegawai, dapat diangkat menjadi karyawan tetap. Karyawan tersebut terus dimotivasi agar menunjukkan kemampuan dan prestasi kerja.
Tetapi bila dia menunjukkan hasil kerja yang tidak memuaskan, maka dilakukan PHK (pemutusan hubungan kerja).

Pemensiunan adalah pemberhentian pegawai oleh perusahaan karena pegawai berumur lanjut, sehingga tidak lagi dapat bekerja dengan sempurna.

Motivasi adalah tindakan mendorong seseorang melakukan suatu kegiatan (pekerjaan). Motivasi dari atasan kepada bawahan mutlak diperlukan agar bawahan tetap bersemangat, berprestasi dan bekerja penuh dengan tanggung jawab untuk mencapai tujuan perusahaan.

Pemberian insentif sebagai wujud motivasi dari perusahaan satu dengan perusahaan lain akan menunjukkan efektifitas yang berbeda. Oleh karena itu pimpinan harus jeli dalam menentukan bentuk insentif kepada bawahan.
 
Dalam garis besarnya, jenis-jenis insentif itu dapat digolongkan ke dalam 3 golongan, yaitu :
  1. Insentif material
Segala daya perangsang yang dapat dinilai dengan uang, misalnya tambahan penghasilan di luar gaji.
  1. Insentif semi material
Merupakan peralihan antara insentif material dan non material.
  1. Insentif non material
Semua jenis perangsang yang tidak dapat dinilai dengan uang, seperti penempatan yang tepat, latihan sistemik, promosi yang obyektif, pekerjaan yang terjamin, turut sertanya wakil pegawai dalam pengambilan keputusan, kondisi pekerjaan yang menyenangkan, fasilitas-fasilitas, rekreasi, pelayanan kesehatan, perumahan dll.

Faktor utama yang menyebabkan apakah seseorang berprestasi atau tidak adalah ada tidaknya factor motivasi untuk berprestasi. Ciri-ciri orang yang mempunyai motivasi untuk berprestasi ialah berusaha membuat sesuatu dengan lebih baik, adanya ambisi dengan perhitungan rasional dan tidak menggantungkan diri pada nasib.

H. Status dan Tugas Manajer Personalia

Manajer personalia bertugas mengelola sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan dalam rangka pencapaian tujuan yang diinginkan.
Status manajer personalia adalah tenaga staf atau staf ahli, mempunyai tugas memberikan nasihat atau bantuan khusus di bidang pengadaan, pengembangan dan pemanfaatan sumber daya manusia.

Peranan manajer personalia adalah :
a)     Mengambil inisiatif dan memformulasi kebijakan sumber daya manusia.
b)     Memberi nasihat/saran kepada semua unsure di dalam organisasi
c)      Melayani unsure-unsur pimpinan dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pengadaan, pengembangan dan pemanfaatan sumber daya manusia.
d)     Mengawasi termasuk memonitor tindakan-tindakan manajer dalam kegiatan pengadaan, pengembangan dan pemanfaatan sdm. 

 I. Memberi Perintah

Pimpinan adalah orang yang menghasilkan sesuatu melalui bawahannya dalam rangka merealisasikan tujuan.
Perintah adalah suatu instruksi resmi dari seorang atasan kepada bawahan untuk mengerjakan atau untuk tidak melakukan sesuatu, guna merealisasikan tujuan.

Tujuan pemberian perintah, yaitu :
1)     Mengkoordinir kegiatan bawahan
2)     Menjamin hubungan baik antara pimpinan sendiri dengan bawahannya
3)     Memberikan pendidikan kepada bawahan
4)     Untuk merealisasikan tujuan perusahaan.

Jenis-jenis perintah, yaitu :
1. Perintah lisan
Perintah lisan diberikan untuk tugas yang sederhana dan dalam keadaan darurat. Selain itu perintah dapat dikerjakan dalam waktu singkat. Selain itu perintah lisan merupakan penjelasan dari perintah tertulis.    
Kekurangannya, perintah lisan tidak dipersiapkan dan terlalu fleksibel

2. Perintah tertulis
Perintah tertulis dianjurkan sebanyak-banyaknya, karena mengandung kebaikan sbb :
-          Perintah tertulis dapat mudah diperiksa guna memelihara kebenaran
-          Adanya perintah tertulis menyebabkan orang yang menerima perintah mengetahui benar tanggung jawabnya.
-          Perintah tertulis merupakan cara terbaik untuk menjamin persamaan di seluruh unsure organisasi.
Sedangkan kelemahannya adalah :
-          Memakan waktu
-          Menelan biaya
-          Mengandung infleksibilitas.
Umumnya perintah tertulis dapat diberikan dalam hal-hal berikut :
a.      Pekerjaan yang ruwet, memerlukan keterangan detail, angka yang pasti dan teliti.
b.      Pegawai yang diperintah berada di tempat lain
c.       Pegawai yang diperintah sering lupa
d.      Tugas yang diperintahkan berlangsung dari suatu bagian ke bagian lain.
e.      Kesalahan yang terjadi dapat menimbulkan akibat yang besar.

Prinsip-prinsip perintah, meliputi :
1)     Perintah harus jelas
2)     Perintah diberi satu persatu (jangan terlalu banyak)
3)     Perintah harus positif
4)     Perintah harus diberikan kepada orang yang tepat
5)     Perintah harus erat dengan motivasi
6)     Perintah satu aspek berkomunikasi



Tidak ada komentar: