UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI
BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DENGAN MODEL STRUKTURAL NUMBERED HEADS TOGETHER DI SMK …………….
OLEH …………………..
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang Masalah ....................................................
B.Perumusan Masalah............................................................
C.Tujuan Penelitian ...............................................................
D.Manfaat Penelitian .............................................................
E.Batasan Masalah ................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Hasil
Belajar kewirausahaan...............................................
B. Pengajaran Kooperatif
......................................................
C. Metode
Numbered Heads Together ...................................
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.Bentuk Penelitian Tindakan ...............................................
B.Tempat,
Waktu, dan Subyek Penelitian .............................
C.Rancangan
Penelitian ........................................................
BAB V PENUTUP
A.Kesimpulan ........................................................................
B.Saran-saran ........................................................................
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Salah satu upaya yang telah
dilakukan pemerintah guna meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia adalah dengan mengadakan perubahankurikulum,
yaitu dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) atau kurikulum2004 menjadi
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau kurikulum2006. Ada perbedaan
yang mendasar dari kedua kurikulum tersebut yaitu, jikaKBK disusun oleh
pemerintah pusat maka KTSP disusun dan dilaksanakan di masing- masing satuan pendidikan dengan tetap mengacu pada standar nasional
pendidikan yang telah ditetapkan oleh Badan Standar NasionalPendidikan (BSNP).Dalam mengajar
guru hendaknya lebih kreatif dalam memilih metode-metode pembelajaran yang
sesuai dengan keadaan serta kondisi lingkungan dimana dia mengajar. Pemilihan dan penentuan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi yang diajarkan diharapkan akanmemudahkan siswa dalam memahami materi
tersebut. Selain itu siswa bisalebih berperan aktif dalam proses belajar
mengajar.Selama ini siswa selalu
terkondisikan untuk menerima informasi apaadanya, sehingga siswa
cenderung pasif dan menunggu diberi informasi tanpa berusaha menemukan informasi tersebut. Hal itu menyebabkan siswa
hanya mampu untuk menghapal tanpa memahami materi yang telah diterimanya.
Maka dari itu agar siswa lebih bisa lagi mengasah kreatifitasnyadiperlukan
sebuah metode pembelajaran baru yang
menekankan keaktifansiswa. Dengan diterapkannya variasi metode
pembelajaran diharapkan akanmenumbuhkan motivasi dan minat siswa dalam proses belajar
mengajar untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Selain itu metode pembelajaran yang bervariasi
aka lebih meningkatkan keaktifan siswa serta membuat siswa dapat lebih memahami materi yang diberikan
sehingga bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu metode pembelajaran yang lebih menekankan
pada keaktifan siswa adalah metode pembelajaran kooperatif model
NHT (Numbered
Heads Together).
Numbered
Heads Together adalah
metode pembelajaran dengan sistem penomoran
yang mengutamakan pola interaksi antar siswa
yang terbentuk dalam kelompok siswa dan selalu bekerjasama secara kooperatif dalam menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Untuk lebih mengetahuikeefektifan metode tersebut peneliti mencoba
untuk melakukan PenelitianTindakan Kelas di SMK Negeri
Mempawah Hilir. Sekolah ini dipilih karena peneliti termasuk guru disekolah tersebut yang mengasuh mata pelajaran Kewirausahaan. Berdasarkan penjelasan di atas peneliti berkeinginan melakukan penelitian yang berjudul :
“Upaya meningkatkan Prestasi Belajar Kewirausahaan dengan Model Struktural Numbered Heads
Together di SMK ................ tahun pelajaran ..........”.
B. Idintifikasi Masalah
Dari
latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, makatimbul masalah-masalah
sebagai berikut :
1.Rendahnya Kemampuan
siswa untuk membuat proposal usaha
2.Kurang disiplin siswa dalam
mengikuti mata pelajaran kewirausahaan
3.Rendahnya minat siswa
untuk mengikuti pelajaran
C.Pembatasan
Masalah
Karena keterbatasan waktu, maka diperlukan pembatasan masalah meliputi:
1.Penelitian ini hanya dilaksanakan pada
siswa Kelas II AK 2 tahun pelajaran .................... . Penelitian ini dilakukan pada bulan September semester ganjil tahun pelajaran ............ .Materi yang disampaikan adalah
pokok bahasan Membuat Proposal Usaha
D.Rumusan
Masalah
Merujuk pada uraian latar belakang , dapat dikaji ada beberapa permasalahan yang
dirumuskan sebagai berikut:
1.Apakah pembelajaran kooperatif model Numbered Head Together berpengaruh terhadap
hasil belajar kewirausahaan Pada Siswa Kelas II
AK 2 Tahun Pelajaran.......
2.Seberapa tinggi
tingkat penguasaan materi penyusunan proposa Usahadengan diterapkannya metode pembelajaran kooperatif model Numbered Head Together Pada
Siswa Kelas II AK 2 Tahun Pelajaran ................... .
E.Tujuan
Penelitian
1.Tujuan Umum.
a.Hasil
dan temuan penelitian ini dapat memberikan informasi
tentang pembelajaran kooperatif model Numbered Head Together dalam pembelajaran kewirausahaan dengan materi Kemampuan MembuatProposal Usaha.
2.Tujuan Khusus
a.Untuk
meningkatkan prestasi siswa dalam membuat Proposal Usahadengan menggunakan model
pembelajaran Numbered Head Together pada siswa Kelas II AK
2 SMK ................... Tahun Pelajaran ..............
b. Untuk mengetahui kemampuan
siswa membuat proposal usaha dengan menggunakan metode struktural model NHT (Numbered HeadsTogether).
c.Untuk
mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam menerapkan metode tersebut
F.Manfaat
Penelitian.
Dengan diadakannya penelitian ini, diharapkan dapat memberikansumbangan pemikiran kepada
berbagai pihak, antara lain :
1.Bagi Siswa.
a.Meningkatkan
pengetahuan penguasaan materi penyusunan Proposal Usaha
b.Meningkatkan kreativitas siswa
untuk membuat Proposal Usaha
c.Meningkatkan keberanian siswa dan percaya diri
2.Bagi Kepala
Sekolaha.
Bagi Kepala Sekolah.Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan/
informasi kepada kepala sekolah sehingga dapat
dijadikan bahan pertimbangan untuk menetapkan kebijakan sekolah yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar terutama
mata pelajaran bagi Guru mata pelajaran. Kewirausahaan.
3.Bagi guru.
a.Termotivasi untuk menemukan dan menggunakan model-model pembelajaran
yang efektif sesuai mata pelajaran.
b.Sebagai
bahan pertimbangan dalam menentukan metode pembelajaranyang dapat memberikan manfaat
bagi siswa
c.Menjadi
terbiasa untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Perestasi belajar
1. Pengertian PerestasiMuray dalam Beck (1990 : 290) mendefinisikan prestasi sebagai berikut
:
“To overcome obstacle, to exercise power, to strive to do something difficult
as well and as quickly as possible”
“Kebutuhan untuk
prestasi adalah mengatasi hambatan, melatih kekuatan, berusaha melakukan
sesuatu yang sulit dengan baik dan secepat mungkin”.Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang
dalam melakukankegiatan. Gagne (1985:40) menyatakan bahwa prestasi
belajar dibedakanmenjadi lima aspek, yaitu : kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan keterampilan. Menurut Bloom dalam Suharsimi Arikunto (1990:110)
bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga aspek yaitu
kognitif,
afektif dan psikomotorik.
Prestasi merupakan kecakapan atau hasil kongkrit yang dapatdicapai
pada saat atau periode tertentu. Berdasarkan pendapat tersebut, prestasi
dalam penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam proses
pembelajaran. 2.Pengertian Belajar.
Untuk memahami tentang pengertian belajar di sini akan diawalidengan
mengemukakan beberapa definisi tentang belajar. Ada beberapa pendapat para ahli tentang definisi tentang belajar. Cronbach, Harold Spears dan Geoch dalam
Sardiman A.M (2005:20) sebagai berikut
:1) Cronbach memberikan definisi :“
Learning is shown by a change in behavior as a result of experience
”.“Belajar adalah
memperlihatkan perubahan dalam perilaku sebagaihasil dari
pengalaman”.2) Harold Spears memberikan batasan:“
Learning is to observe, to read, to initiate, to try something themselves,
to listen, to follow direction”.
Belajar adalah mengamati, membaca, berinisiasi, mencoba sesuatusendiri, mendengarkan,
mengikuti petunjuk/arahan.3) Geoch, mengatakan :“
Learning
is a change in performance as a result of practice”.
Belajar adalah perubahan
dalam penampilan sebagai hasil praktek. Dari ketiga definisi diatas dapat disimpulkan bahwa belajar itusenantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau
penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati,mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Juga
belajar itu akan lebih baik kalau si subyek belajar itu mengalami
atau melakukannya, jadi tidak bersifat verbalistik. Belajar sebagai kegiatan individu sebenarnyamerupakan
rangsangan-rangsangan individu yang dikirim kepadanya oleh lingkungan. Dengan demikian terjadinya
kegiatan belajar yang dilakukanoleh seorang idnividu dapat dijelaskan dengan
rumus antara individu danlingkungan.3. Pengertian Prestasi Belajar Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan siswadalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknyaseseorang dalam belajar maka perlu dilakukan
suatu evaluasi, tujuannyauntuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah
proses belajar mengajar berlangsung. Adapaun prestasi dapat diartikan hasil diperoleh karena adanyaaktivitas belajar yang telah dilakukan. Namun banyak orang
beranggapan bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah mencari ilmu dan
menuntutilmu. Ada lagi yang lebih khusus mengartikan bahwa belajar adalahmenyerap oengetahuan. Belajar adalah perubahan yang terjadi dalamtingkah laku manusia. Proses tersebut tidak
akan terjadi apabila tidak ada suatu yang mendorong pribadi yang bersangkutan. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat
dipisahkan dari kegiatan belajar, karenakegiatan belajar merupakan proses,
sedangkan prestasi merupakan hasildari proses belajar. Memahami pengertian
prestasi belajar secara garis besar harus bertitik tolak kepada pengertian
belajar itu sendiri. Untuk itu para ahli mengemukakan pendapatnya yang
berbeda-beda sesuai denganpandangan
yang mereka anut. Namun dari pendapat yang berbeda itu dapat kita temukan satu titik persamaan. Sehubungan dengan prestasi belajar, Poerwanto (1986:28) memberikan pengertian prestasi belajar yaitu “hasil yang dicapai oleh seseorang dalam
usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport.” Selanjutnya Winkel (1996:162)mengatakan bahwa “prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.” Sedangkan
menurut S. Nasution (1996:17) prestasi belajar adalah: “Kesempurnaan yang
dicapaiseseorang dalam berfikir, merasa dan
berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif,affektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria
tersebut.”Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalammenerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperolehdalam proses belajar mengajar. Prestasi
belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar. Prestasi
belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi
dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa.
B. Kewirausahaan
1.Pengertian
Peter F Drucker
Kemampuan
untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and
different)
.Thomas W
Zimmerer
Kewirausahaan
adalah penerapan kreativitas dan keinovasian untuk permasalahan dan
upaya memanfaatkan peluang-peluang yang dihadapiorang setiap hari.
Andrew J Dubrin
Seseorang
yang mendirikan dan menjalankan sebuah usaha yang
inovatif (Entrepreneurship is a person who founds and operates an
innovativebusiness).
Robbin & Coulter
Entrepreneurship
is the process whereby an individual or a group of individuals uses
organized efforts and means to pursue opportunities tocreate value and grow by
fulfilling wants and need through innovationand uniqueness, no matter what
resources are currently controlled.
Dari
definisi tentang Entrepreneurship diatas terdapat 3 tema pentingyang dapat di identifikasi:
1.
the pursue of opportunitie,
(entrepreneurship adalah berkenaandengan mengejar kecenderungan dan perubahan-perubahan lingkunganyang orang lain tidak melihat
dan memperhatikannya).
2. innovation,
(entrepreneurship mencakup perubahan perombakan, pergantian bentuk, dan memperkenalkan pendekatan-pendekatan baru….Yaitu produk baru atau cara
baru dalam melakukan bisnis).
3.growth.
(Pasca entrepreneur mengejar pertumbuhan, mereka tidak puas dengan tetap kecil
atau tetap dengan ukuran yang sama. Entrepreneur menginginkan bisnisnya tumbuh dan bekerja keras untuk meraih pertumbuhan sambil secara
berkelanjutan mencari kecenderungan dan terus melakukan innovasi
produk dan pendekatan baru.Istilah
kewirausahaan pada dasarnya merupakan suatu disiplin ilmuyang mempelajari tentang nilai, kemampuan (ability) dan perilakuseseorang
dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluangdengan berbagai risiko
yang mungkin dihadapinya, maka definisi Kewirausahaan adalah proses
menciptakan sesuatu nilai yang berbedadengan mencurahkan waktu dan upaya yang
diperlukan, memikul risiko-risiko finansial, psikis dan sosial yang menyertai, serta menerima penghargaan /imbalan moneter dan kepuasan
pribadi.
C. Numbered Heads
Together
1. Pengertian
Menurut
Anita Lie (2004:59) pengertian Numbered Heads Together (NHT)
atau kepala bernomor adalah suatu tipe dari pembelajaran
kooperatif
pendekatan struktural yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban
yang paling tepat. Selain itu Numbered Heads Together juga mendorong siswa untuk meningkatkan kerja sama
mereka. Model ini dapat digunakan untuk semua mata pelajaran dan semua tingkatan peserta
didik.
Satu
aspek penting dalam pembelajaran kooperatif adalah bahwa disamping pembelajaran
kooperatif membantu mengembangkan tingkah laku kooperatif dan hubungan yang lebih baik diantara siswa, pembelajaran kooperatif secara bersamaan membantu siswa dalam pembelajaran
akademis mereka.
b. Prosedur pelaksanaan
Numbered Heads Together (NHT)
Menurut AnitaLie (2004:60)
prosedur pelaksanaan pembelajaran kooperatif Langkah-langkah:
1.Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor.
2.Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya.
3.Kelompok mendiskusikan
jawaban yang benar dan memastikantiap anggota kelompok dapat mengerjakannya.
4.Guru
memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yangdipanggil melaporkan hasil
kerjasama mereka.
5.Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain.
6.Kesimpulan.
Kelebihan:
• Setiap siswa menjadi siap
semua.
• Dapat melakukan diskusi
dengan sungguh-sungguh.
• Siswa yang pandai dapat
mengajari siswa yang kurang pandai.Kelemahan:
• Kemungkinan nomor yang
dipanggil, dipanggil lagi oleh guru.
• Tidak semua anggota kelompok
dipanggil oleh guru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar